Banyak pemilik Genset yang kurang mengetahui bahwa kepemilikan Genset harus dilengkapi dengan serangkaian izin sebagai bukti keselamatan ketenagalistrikan. Sebelum berlakunya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, kita mengenal adanya Izin Operasi (IO) yang diperuntukan bagi Genset yang berkapasitas di atas 500 KVA, namun kini IO tersebut telah dihapus, digantikan dengan istilah Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri (IUPTLS), sebagaimana yang diatur dalam :
Permen ESDM Nomor 11 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Usaha Ketenagalistrikan
yang mencabut
Permen 12 Tahun 2019 tentang Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri Yang Dilaksanakan Berdasarkan Izin Operasi.
IUPTLS sendiri wajib dimiliki oleh pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan total kapasitas pembangkit tenaga listrik lebih dari 500 kiloWatt dalam satu sistem instalasi tenaga listrik. Apabila kapasitas pembangkit tenaga listrik di bawah/sampai dengan 500 kiloWatt, hanya wajib melaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya.
Dengan standar Cos Phi 0,8, perlu diketahui rumus 1 KVA = 0,8 kiloWatt, itu artinya 500 kiloWatt = 625 KVA, sehingga Instalasi Listrik di atas 625 KVA diwajibkan untuk mendapat IUPTLS, di bawah dan/atau sampai dengan 625 KVA hanya diwajibkan melapor.
Di samping kewajiban adanya IUPTLS dan Pelaporan, kita mengenal pula yang namanya Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pasal 44 ayat (4) UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan telah mengatur bahwa “Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi.” Kemudian lebih spesifik lagi PP Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatur bahwa Pembangkit Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri baik yang berkapastias di atas maupun sampai dengan 500 kiloWatt dengan spesifikasi teknis tertentu, wajib memiliki SLO sebagai pemenuhan aspek legalitas & keselamatan ketenagalistrikan.
Seperti yang dicantumkan ke dalam perundang-undangan, terdapat juga sanksi bagi pemilik Genset yang tidak melengkapi perizinan. Yakni, ancaman denda paling banyak Rp 500 juta bagi pemiliki genset yang tidak memiliki SLO, ancaman denda paling banyak Rp 750 juta bagi yang tidak memiliki IUPTLS, ancaman denda paling banyak Rp 50 juta bagi yang tidak melapor.
Dengan adanya perizinan tersebut, tentunya akan meribetkan anda yang ingin membeli Genset. Kami pun sependapat bahwa hal itu ribet abis!
Maka dari itu, saran dari kami adalah menyewa dari vendor penyedia jasa penyewaan Genset. Dengan menyewa dari Vendor Anda tidak perlu dipusingkan perihal pengurusan izin-izin tersebut bahkan pemeliharaannya pun pasti terjamin dengan adanya operator yang tersertifikasi. Pun jika kita melihat dari segi nominal, banyak sekali keuntungan menyewa Genset daripada membeli Genset, cek perhitungan dan perbandingannya di sini, Perbandingan antara SEWA dan BELI Genset
Selain persoalan izin, dengan menyewa Genset Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sebagaimana ketika Anda memutuskan untuk membelinya. Ingin tahu biaya apa saja yang harus dikeluarkan ketika Anda memutuskan beli Genset? Cek pada artikel kami di sini, 5 Biaya yang Harus Dikeluarkan Rutin Ketika Membeli Genset
Semoga bermanfaat!
CV. Inti Daya Engineering – Sewa Genset 20 s/d 2000 KVA
Jika Anda tengah membutuhkan Sewa Genset untuk Proyek atau Event Anda di Surabaya dan sekitarnya
Silahkan menghubungi Jasa Penyewaan Genset kami di
031-8416288
untuk mendapatkan Harga Sewa Genset terbaik
atau
WA 082335022792 (Ika)
Web : intidayaonline.com
Rental Sales Supervisor
Inti Daya Engineering, CV